peluang usaha bisnis syariah wisata hati yusuf mansur

peluang usaha bisnis syariah wisata hati yusuf mansur
peluang usaha bisnis syariah wisata hati yusuf mansur

Rabu, 04 Desember 2013

MENANAM CABAI

Waktu panen tepat, untung berlipat
Menahan cabai pada pergantian musim berisiko tinggi karena tingginya ancaman hama dan penyakit. Tapi justru pada musim ini harga cabai meroket. Kalau hasil panen, keuntungan petani bisa berlipat.
Awal Juli 2013, jelang Ramadhan, harga cabai ditingkat petani mencapai Rp. 20.000,- per kg. padahal, biaya produksi per tanam Rp 5.000 selama satu musim tanam. Petani yang sukses tentu sumringah karena bersiap meraup untung 300%!
Arjo Suwito Dayun, petani di Adipala, Cilacap, Jawa Tengah merupakan salah satu petani yang sukses meraup untung saat harga cabai melambung. Dengan cara bercocok tanam yang baik, ia memanen cabai merah varietas saminis setiap lima hari sekali. Denagn 6.000 tanaman yang ia miliki dan dengan resiko kematian 10%, ia bisa mendapatkan hasil panen 5.600 kg dan memperoleh pendapatan Rp 112 juta!
Sementara teman-temannya sesama petani cabai banyak yang gigit jari. Mereka terpaksa memanen cabai saat masih hijau. Itupun jumlahnya tidak banyak. Mereka melakukan itu lantaran takut tanaman cabainya terkena penyakit patek atau antraknosa. Kalau cabainya dibiarkan sampai merah, dikhawatirkan malah bisa habis karena patek. “Kalau kena patek sangat berbahaya, semalam saja bisa habis dan akibatnya tak bisa panen,” kata Dayun.
Mengapa Dayun bisa berhasil dalam bercocok tanam cabai?
TIGA KUNCI SUKSES
Jeli mengamati keadaan tanaman, itulah kunci pertama dayun dalam memperoleh hasil panen cabai yang baik. Ia mengaku hampir setiap hari dating ke kebunnya untuk mengamati kondisi tanaman. Apabila ada hama atau penyakit, kehadiran hama atau gejala penyakit tersebut bisa diketahui sejak dini. Asal tahu saja, ancaman terhadap tanaman cabai sangat banyak. Selain penyakit Antraknosa, ada hama ulat, ulat buah, thrips, kutu, dan sebagainya.
Ia juga rajin menyiangi lahan. Kebun yang bersih dari rumput liar terhindar dari organism pengganggu tanaman (OPT). pasalnya rumput liar bisa jadi “rumah” bagi telur ulat maupun serangga. Selain itu, rumput yang rimbun di bedengan juga menyerap zat hara di tanaman. Akibatnya penyerapan pupuk oleh tanaman tidak maksimal.
Kunci keberhasilan kedua, Dayun member pupuk sesuai kebutuhan tanaman. Tidak hanya dalam hal jumlah, tapi juga tepat waktunya. Pemberian pupuk diberikan sejak semai benih hingga buah pertama muncul. Kunci ketiga, Dayun mengenali jenis OPT yang menyerang tanaman, lalu mengendalikannya menggunakan obat sesuai dosis yang dibutuhkan. Untuk patek misalnya, Duyun mengaplikasikan Bion M dari Syngenta. Untuk mencegah daun keriting, ia member Demolish. Untuk menyingkirkan lalat buah, ia menggunakan Curacron. Untuk mengendalikan ulah lalat grayak (Spodopteralitura), ia memanfaatkan Prevathon 50 SC. Sementara, Imidor ia gunakan untuk membasmi kutu. Aplikasi bahan pembasmi hama dan penyakit cabai tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk Nong Feng.
Dengan tiga kunci itu, Dayun bisa memanen cabai dengan kualitas baik. Untung yang didapat pun berlipat.
TATACARA PEMUPUKAN YANG TEPAT
Benih cabai ditanam di polybag kecil dengan media berupa campuran tanah dan pupuk kandang matang. Pada umur 15 hari diberi pupuk NPK dengan dosis 2 ons dicampur 3 liter air, aplikasi per 1.000 batang. Caranya, larutan NPK disemprotkan secara merata ke hamparan polybag berisi bibit, lalu disiram dengan air.
Bibit umur 30 hari dipindah ke lahan. Sebelumnya, bedengan dibuat berukuran lebar 1 m dan tinggi 30 cm, lalu dicampur pupuk Petroganik dan campuran Phonska-ZA. Setiap 1.000 batang membutuhkan 3 kantung Petroganik (@ 40 kg), Phonska 2 kantong (@ 50 kg), dan ZA satu kantung (@ 50 kg). sebelum ditutup mulsa, tanah bedengan juga diberi furadan dengan dosis 4 kg per 1.000 batang.
Umur 10 hari setelah tanam (hst), cabai diberi pupuk organic cair. Dayun menggunakan Supermed dengan dosis 4 tutup botol dicampur 14 liter air untuk 350 batang. Aplikasinya diulang 5 hari kemudian.
Umur 30 hst tanaman cabai diberi pupuk NPK dan KCL yang dicairkan, sebulan kemudian aplikasi pupuk tbur campuran Phonska dan ZA dengan dosis 25 kg : 15 kg per 1.000 batang. Pupuk ditaburkan di tengah bedengan agar tidak membahayakan tanaman. Penaburan pupuk diulang dua bulan kemudian. Pemberian Phonska-ZA dilakukan dimasa panen untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Selain itu, Dayun juga mengaplkasikan pupuk dari Nong Feng, baik pupuk daun maupun buah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

peluang usaha bisnis syariah wisata hati yusuf mansur

peluang usaha bisnis syariah wisata hati yusuf mansur
peluang usaha bisnis syariah wisata hati yusuf mansur