SAATNYA BERMAIN WARALABA PERAK
Bila perhiasan emas bisa dijadikan sebagai sarana investasi, perhiasan perak lebih banyak digunakan untuk kepentingan fashion. Harganya yang lebih murah, dengan berbagai macam model menjadikan perak banyak disukai. Meski begitu, pemain waralaba untuk jenis usaha ini masih sedikit, padahal peluang usahanya besar. Khususnya untuk kelas menengah ke atas.
SALAH SATU pemain yang tetap bertahan sejak tahun 2001 adalah DParisSilver. Dari 38 outlet retail toko penyedia berbagai macam aksesoris perak yang ada, 5 outlet diantaranya dijalankan dengan kemitraan. “Selain di tiga kota besar Jakarta, Bandung dan Surabaya, toko kami juga ada di Palembang, Bogor, Indramayu, dan Jayapura,” terang Dini Ardina, franchise manager PT Sinar Dunia Pratama, yang menaungi DParisSilver.
DParis menawarkan 2 paket kemitraan yang dibedakan dari luasan outlet. Pertama, outlet sedang berukuran 9m2 dengan investasi Rp 140 juta dan outlet besar dengan luasan lebih dari 9m2 dengan nilai investasi Rp 160 juta. Nilai investasi tersebut belum termasuk sewa tempat. Karena itu Dini menyarankan, calon mitra harus menyediakan dana sebesar Rp 200 juta – Rp 300 juta. Disarankan memilih lokasi toko di mal. Karena produk DParis lebih banyak menyasar kelas menengah ke atas. Tempat tersebut mudah dijangkau dengan traffic orang yang melintasinya sangat tinggi.
MEMBAGI KESUKSESAN
Saat ini, penawaran kemitraan hanya berlaku untuk wilayah di luar Jakarta, Bandung, dan Surabaya. “Penawaran kemitraan di 3 kota tersebut sudah ditutup. Karena kami ingin mengembangkan lebih banyak lagi DParis di luar daerah,” ucap Dini. Dengan cara itu DParis berniat untuk membagi kesuksesan bisnis ini kepada masyarakat luas. Cita-cita yang memang sudah diniatkan oleh Thomas Sugiyo, pemilik DParis saat mewaralabakan usahanya di tahun 2009.
Syarat menjadi mitra waralaba DParis selain sudah mempunyai kecukupan modal, bersedia mengikuti Standard Operation Procudures (SOP) yang sudah diatur oleh pihak DParis dan mempunyai minat terhadap bisnis retail perhiasan. Dini menginginkan mitra juga ikut mengembangkan bisnis ini di pasaran, tidak hanya sekedar menanamkan modalnya. Karena itu DParis lebih mengutamakan mitra yang masih berusia produktif yaitu antara 20-40 tahun. Dini pernah menolak calon mitra DParis, karena ketika mengajukan menjadi mitra sudah memasuki masa pension.
Ketika semua persyaratan sudah terpenuhi oleh calon mitra, dan lokasi usaha yang dipilih calon mitra sudah disetujui, pihak DParis akan melatih karyawan untuk mengisi outlet. Biasanya satu outlet di kelola 3 orang karyawan, satu leader dan dua orang SPG. “Kalau semuanya berjalan dengan lancer, dalam tempo 2-3 bulan, dari mulai pengajuan outlet sudah bisa dibuka,” papar Dini yang mulai bergabung dengan DParis sejak tahun 2003. Bila usaha berjalan lancer, balik modal antara 15 bulan – 16 bulan dengan masa kemitraan selam 5 tahun.
KEUNGGULAN DPARIS
Apa kelebihan outlet DParis disbanding toko sejenis? Dini meyainkan, semua produk DParis terbuat dari silver murni, silver dilapisi emas putih 18k, steel dengan kadar 316l, dan titanium. Semua produk diimpor dari Italia, Thailand, Cina dan Malaysia. DParis membedakan produknya menjadi 2 jenis, yaitu barang “nasi dan sayur”. Arang nasi maksudnya, produk yang dari dulu modelnya akan selalu ada. Seperti anting mata, dari saya kecil sampai kini (model) barang tersebut masih saja ada,” papar Dini.
Berbeda dengan barang sayur. Produk aksesoris tersebut selalu up to date, mengikuti tren. Misalkan saat lebaran, DParis akan menjual berbagai perhiasan bernuansa islam. Begitu juga saat natal, aksesoris bergambar salib, akan menjadi jualan utama outletnya. Produk yang dijual, lengkap terdiri dari berbagai ukuran, dari yang kecil sampai yang besar. Seperti kalung, ukurannya lengkap dari 40-65cm. harga jualnya berkisar Rp 30.000-Rp 1,2 juta.
“Kelebihan pelayanan kami lainnya adalah, memberikan jasa lapis ulang. Karena dalam tempo tertentu, perak pasti akan kusam. Semahal apapun harganya,” terang Dini. Jasa lapis ulang ini, cukup meringankan bagi konsumen. Misalkan konsumen membeli perhiasan perak dengan harga Rp 200.000-Rp 300.000, untuk lapis ulangnya cukup dikenakan Rp 25.000. layanan seperti inilah yang tidak dimiliki oleh outlet toko perhiasan perak yang lain. Dengan berbagai jasa layanan dan produk yang berkualitas, Dini yakin peluang usaha ini masih besar. Apalagi saat ini hanya DParis, waralaba aksesoris peraj yang masih bertahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar